SYEKH SULAIMAN AL-RASULI: INTEGRASI ADAT DAN AGAMA DI MINANGKABAU

Awal Islam dikembangkan di Minangkabau mendapat perlawanan oleh kaum adat sehingga terjadi perperangan yang mengakibatkan pertumpahan darah. Namun setelah kedua belah pihak menyadari bahwa tersebut tidak akan menyelesaikan permasalahan, maka diadakan musyawarah Bukit Marapalam”. Hasil melahirkan kebijakan dengan ungkapan “Adat Basandi Syarak, Syarak Kitabullah”. Untuk menjaga hari demi hari, waktu diperkokoh ungkapa-ungkapan bijak berikutnya seperti; Adat dan Agama Bagaikan Aur Tebing Keduanya Sanda Menyanda, Mangato Mamakaikan, Batalanjang Basisampiang, Nan Kawi Lazim. Sebagai seorang ulama Syekh Sulaiman al-Rasuli, telah berjasa pula melakukan pengintegrasian agama Minangkabau. Upayanya terlihat dari ceramah-ceramah agamanya masjid-masjid beberapa karya tulisnya. Seperti ungkapannya” jika ada sesuai ajaran itu bukan namun jahiliah”. Kemudian ia kokohkan belum pengokohan baru hingga sekarang Bapaneh Balinduang”